LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI WILAYAH IV

LLDIKTI 4 Targetkan 99,99 Persen Artikel Dosen Tembus Jurnal Nasional

Salah satu aspek yang tak bisa lepas dari peran seorang dosen adalah penelitian. Untuk menunjang mutu serta peningkatan jenjang akademik para dosen, LLDIKTI Wilayah IV menyelenggarakan Workshop Penulisan Artikel Ilmiah selama dua hari dari Rabu-Kamis, 14-15 Mei 2025 di Universitas Kristen Maranatha.

Sebanyak 160 orang peserta hadir dari berbagai perguruan tinggi swasta di Jawa Barat dan Banten mengikuti workshop tersebut. Membuka acara ini, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Lukman menyampaikan, targetnya 99,99 persen artikel ilmiah yang dibuat para dosen bisa diterima pada laman jurnal nasional bereputasi.

“Momen ini adalah langkah kebijakan awal untuk para dosen menuju jabatan fungsional (jabfung) dengan memiliki publikasi ilmiah. Gali noveltynya agar menjadi pembeda dengan karya lain,” ujar Lukman.

Ia juga berpesan agar para peneliti berhati-hati dengan mafia publikasi dan kartelisasi publikasi. Selain itu, ia menekankan pentingnya menjaga integritas akademik dalam mempublikasikan artikel ilmiah.

“Silakan berkarya dan gapai profesor, tapi mohon jaga kaidah integritas. Rancang agar bapak dan ibu bisa menjadi profesor di usia berapa tahun. Harus ditata dari sekarang,” ungkapnya.

Lukman pun menjelaskan, karya ilmiah bisa lebih banyak dipublikasikan jika para dosen mampu menjalin kolaborasi dalam riset. Terlebih jika targetnya bisa sampai ke publikasi internasional, maka ada tiga hal yang perlu diperhatikan.

“Perbanyak networking untuk publikasinya, sebab untuk bisa sampai ke publikasi internasionalnya itu ada tiga hal yang harus diperhatikan yakni output berupa tulisan, outcome dengan memiliki sitasi, dan rekognisi,” jelas Lukman.

Sementara itu, Rektor Universitas Kristen Maranatha, Prof. Frans Umbu Datta menyebutkan, peserta pada kegiatan workshop ini dibagi menjadi dua kelompok.

“Peserta hari pertama rata-rata dari non jabfung dan asisten ahli. Besok, peserta dari kelompok lektor dan lektor kepala. Kami bersedia jika akan membuka kelas lagi bagi 200 orang mengenai pelatihan penulisan proposal calon doktor pada semester ganjil mendatang,” ucap Frans.

Antusias terlihat dari para peserta saat mengikuti Workshop Penulisan Artikel Ilmiah. Terlebih saat salah satu narasumber Teknik Penulisan Artikel Ilmiah dan Publikasi, Lidya Agustina menyebutkan beberapa tips dan trick agar bisa menulis lebih cepat dan selesai dalam waktu dua bulan.

Pertama, tentukan metode agar para peneliti bisa langsung menentukan akan menggunakan metode apa. Lalu, lihat jurnal acuan dan alat ukurnya. 

“Jangan sampai menyusun introduction dulu, tapi giliran menjalankan penelitian tidak tahu bagaimana,” kata Lidya.

Kemudian, olah data dan tentukan hasilnya. Setelah itu baru menyusun introduction, dan terakhir menentukan judul. Dengan begitu hipotesis nantinya mengikuti hasil pengolahan data para peneliti. 

“Hal yang perlu ditentukan di awal itu adalah topik, bukan judul. Pilih judul efektif, jangan terlalu umum agar searchable,” paparnya.

Ia juga menegaskan, jika ingin membuat artikel yang berkualitas, maka banyaklah membaca artikel yang berkualitas. Artikel yang dibaca pun sesuai dengan target jurnal yang disasar.

“Misalnya, jika target jurnal nasional Sinta 3,4,5,6, minimal bacanya Sinta 1 dan 2. Kalau targetnya terbit di Sinta 1 dan 2, bacanya Scopus 1 dan 2. Hindari publisher yang predator,” tuturnya.

Selain itu, para peneliti juga perlu mencari ide yang up to date. Sebab, penelitian terus berkembang dan bisa saja terdapat beberapa variabel baru yang hadir atau ada yang sudah tidak relevan untuk digunakan.

“Sebelum menulis artikel ilmiah, harap perhatikan tingkat kontribusi yang bisa dihadirkan dari penelitian kita. Semakin tinggi kontribusinya, maka akan semakin mudah masuk jurnal yang bagus. Tapi kalau sama saja dengan penelitian terdahulu, maka akan lebih sulit,” imbuh Lidya.

Acara berlangsung selama dua sesi dari pagi hingga sore hari. Setelah diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan workshop membuat artikel dan mempublikasikannya ke jurnal berreputasi.

Share:

More Posts