Dalam upaya memperkuat sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di perguruan tinggi, LLDIKTI Wilayah IV menggelar Rapat Koordinasi Fasilitator Wilayah (Faswil) SPMI dengan melibatkan 41 fasilitator dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Jawa Barat dan Banten, Rabu 30 April 2025 di Aula LLDIKTI Wilayah IV.
Ketua Tim Penjaminan dan Pengendalian Mutu Perguruan Tinggi LLDIKTI Wilayah IV, Agus Gumilar menjelaskan dari total 41 fasilitator, sebanyak 26 di antaranya merupakan faswil sebelumnya yang telah berpengalaman dalam kegiatan pendampingan mutu. Sementara itu, 15 orang lainnya merupakan fasilitator baru yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS).
“Ini merupakan peluang besar untuk berkolaborasi lebih erat dalam mendampingi perguruan tinggi, terutama dalam memverifikasi dokumen SPMI dan ikut serta dalam berbagai kegiatan peningkatan mutu yang diselenggarakan oleh LLDIKTI maupun perguruan tinggi itu sendiri,” ujar Agus.
Menurutnya, kehadiran faswil tidak hanya sekadar formalitas, melainkan bagian dari strategi penguatan budaya mutu di lingkungan perguruan tinggi. Peran mereka sangat krusial dalam memastikan implementasi sistem penjaminan mutu berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Dalam rapat tersebut, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Lukman, turut menegaskan pentingnya penjaminan mutu sebagai salah satu komponen utama dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Saat ini, LLDIKTI Wilayah IV melayani 415 PTS dan 2.993 program studi, namun baru 11 PTS yang berhasil meraih akreditasi unggul.
“Salah satu indikator pencapaian akreditasi unggul adalah keberhasilan dalam menerapkan sistem penjaminan mutu secara konsisten dan menyeluruh. Namun, kita masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal sumber daya manusia dan fasilitas,” terang Lukman.
Ia menjelaskan, mutu pendidikan tidak akan optimal jika dosen sebagai ujung tombak SDM tidak mendapat perhatian dalam pengembangan kapasitas dan kompetensinya. Selain itu, masih terdapat sejumlah kampus yang memiliki keterbatasan dalam fasilitas yang pada akhirnya berdampak pada kualitas pembelajaran.
“Oleh karena itu, kami sangat berharap para faswil dapat menjadi mitra strategis dalam mendampingi perguruan tinggi, baik yang sudah menunjukkan performa baik tetapi masih memiliki kekurangan di beberapa aspek, maupun yang masih dalam proses perbaikan secara menyeluruh,” lanjutnya.
LLDIKTI Wilayah IV menargetkan peningkatan signifikan dalam kualitas perguruan tinggi di wilayah Jawa Barat dan Banten sepanjang tahun ini. Selain mengawal peningkatan mutu akademik dan kelembagaan, LLDIKTI Wilayah IV juga menekankan pentingnya tata kelola yang bersih dan bebas dari penyimpangan.
“Kita ingin membangun ekosistem pendidikan tinggi yang sehat, kredibel, dan berstandar. Tahun ini fokus kita adalah kualitas, tahun depan kita targetkan peningkatan akreditasi institusi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Lukman menyatakan, teladan dari para fasilitator wilayah akan menjadi contoh konkret bagi perguruan tinggi lain dalam menjalankan sistem penjaminan mutu. Hal ini, menurutnya, akan lebih mudah diterima dan diadopsi apabila berasal dari pihak yang sudah terbukti menerapkannya dengan baik.
“Dampak dari semua ini akan langsung dirasakan oleh mahasiswa dan dosen. Dengan standar mutu yang sesuai, mereka akan memiliki pengalaman belajar dan bekerja yang lebih baik serta relevan dengan tuntutan zaman,” tambahnya.
LLDIKTI Wilayah IV menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk para fasilitator wilayah, dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu, berintegritas, dan berdaya saing global.