LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI WILAYAH IV

LLDIKTI 4 ‘Cuci Gudang’ Akselerasi Lektor Kepala dan Profesor

Sebagai tindak lanjut salah satu program prioritas tahun 2025, LLDIKTI Wilayah IV gencar ‘cuci gudang’ untuk akselerasi karir  dosen melalui kegiatan Kenaikan Jabatan Akademik Dosen (JAD) Lektor Kepala dan Profesor Gelombang I Tahun 2025 yang diselenggarakan di Aula LLDIKTI Wilayah IV, Senin 14 April 2025. Pada gelombang kali ini, terdapat 87 perguruan tinggi yang mengikuti pengajuan dengan masing-masing perwakilan satu orang operator dan satu orang dosen pengusul.

Membuka acara secara resmi, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Lukman menyampaikan, perapian data dan percepatan JAD merupakan salah satu upaya untuk menciptakan perguruan tinggi yang sehat.

“Dari 420 perguruan tinggi  yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Banten, baru terdapat 11 perguruan tinggi yang berakreditasi unggul. Sedangkan untuk jumlah dosen sendiri, di LLDIKTI Wilayah IV terdapat 330.000 dosen. Dari 330.000 itu ada 360 profesor, yang mana masa jabatan 62 profesor akan segera habis,” ujar Lukman.

Padahal, menurutnya LLDIKTI Wilayah IV memiliki potensi besar untuk melahirkan jumlah profesor yang lebih banyak. Dilihat dari jumlah perguruan tinggi hingga program studi yang tersebar, bagi Lukman, minimal satu prodi bisa memiliki satu orang profesor.

“Kalau satu prodi ada satu profesor, harusnya kita punya 2.918 profesor. Harapannya, kalau dosen-dosen tersebut eligible, tahun ini semuanya bisa mendapatkan sertifikasi dosen (serdos). Namun, memang harus ditunjang dengan hasil Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI), Tes Kemampuan Dasar Akademik (TKDA) dan syarat lainnya juga harus dipersiapkan. Setelah eligible, ada tahap berikutnya yaitu lolos uji kompetensi,” ungkapnya.

Salah satu yang menjadi catatan Lukman mengenai JAD profesor adalah banyaknya profesor yang berusia di atas 60 tahun. Padahal, jenjang karir menjadi profesor sudah bisa diraih saat usia 35 tahun. 

“Harus direncanakan untuk sekolah S3. Dalam peraturan dijelaskan, dosen bisa jadi profesor setelah 10 tahun ia menjadi dosen tetap. Ini sebenarnya bisa dikejar. Misalnya seseorang menjadi dosen di usia 25 tahun. Lalu ia sekolah lagi S3. Mengejar jadi lektor lalu ke jenjang lektor kepala selama 2-3 tahun. Sehingga saat usia 35 tahun, dia bisa mengejar untuk menjadi profesor. Masalahnya ada pada kemauan untuk akselerasi ke sana,” jelasnya.

Ia menyebutkan, LLDIKTI Wilayah IV memiliki 5.505 dosen yang sudah bergelar S3. Para dosen ini akan dibidik untuk menjadi bibit-bibit profesor. Oleh karena itu, ia menekankan untuk mengembangkan mindset tersebut di perguruan tinggi. Targetnya, di tahun 2025 seluruh dosen LLDIKTI Wilayah IV yang sudah menjadi pengajar minimal selama satu tahun akan memiliki jabatan.

“Semua harus punya jabatan. Kami pastikan tahun ini cuci gudang. Syaratnya adalah dosen tersebut sudah menjadi pengajar selama satu tahun. Kita dorong ada yang menjadi asisten ahli, ada yang naik ke jenjang lektor, lektor kepala, hingga profesor,” ucapnya.

Ia berharap, melalui jabat tangan, tanda tangan, dan campur tangan dari berbagai pihak terkait, mulai dari operator kampus, dosen pengusul, LLDIKTI Wilayah IV hingga validator bisa memberikan kemudahan bagi seluruh dosen untuk memperoleh jenjang karir yang pasti. 

“Saya pesan, tangan kita ini diberikan amanah oleh Allah untuk memudahkan urusan orang lain dalam meningkatkan karir. Jika bapak dan ibu semua mau untuk memenuhi persyaratan eligible, dalam sehari saya bisa untuk menandatangani 200-300 SK. Tapi sesuai dengan ketentuan,” imbuh Lukman.

Terdapat 379 usulan yang divalidasi dan dinilai pada gelombang I. Harapannya, usulan yang telah sesuai dengan ketentuan bisa segera mendapatkan Surat Keputusan (SK) untuk percepatan karir dosen.

Share:

More Posts

Whatsapp LLDIKTI Wilayah IV
LLDIKTI Wilayah IV

Halo Rencang #LLDIKTIWilayah4, apakah ada yang bisa kami bantu?

23:32